Selasa, 28 September 2010

cerita bijak,nasehat, petuah, gokil, lucu, software, sms lucu gokil, porno, bugil,gadis bispak,download Mp3 free,download film bokep,gadis, cantik,ambon,hutumuri,kupang,sekolah-sekolah,remunerasi,polri,polisi lalu lintas,polantas, tilang, undang - undang, UU, PP, gadis cantik

1000 Burung Kertas
Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran, Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl, menggantungkannya di dalam kamar Girl. Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu, Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua....
Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy. Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali-kali itu!
Sewaktu Girl mau mutusin Boy, Girl bilang sama Boy, Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa.....
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya!
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!
Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras, dia pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak dapat melupakannya.
Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tuanya Girl..
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos.
Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut. Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua orang tua itu memakai payung, tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercengang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Boy, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup.
Orang tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke paris, Girl terserang kanker, Girl pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu.
Girl bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil. Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.
Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan begitu sedihnya. Hujan pada hari Ching Ming itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah....
Sewaktu Orang tua ini keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.
#
Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin menginginkan bintang yang lebat bersebaran di langit,
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap,
hilang dan tak kan kembali, menambah kerinduan di hatiku.
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.
#
(lirik langsung ditranslate dari bhs Mandarin)


"Terima kasih Tuhan!" itulah ucapan pertama saya tiap pagi, setelah saya bangun tidur. Karena begitu saya membuka mata saya tiap hari, saya bisa melihat betapa indahnya ciptaan Tuhan itu, taman yang hijau, bunga yang warna-warni, langit yang biru.
Ini bagi saya merupakan berkat yang sangat indah, karena kita bisa menikmati karunia melihat ini semuanya, apakah Anda bisa membayangkan bagaimana kalau kita dilahirkan dalam keadaan buta? Hidup kita dalam kegelapan terus-menerus? Jangankan gelap terus-menerus, lampu mati satu jam saja kita sudah bingung!
Ada seorang mahasiswa yang ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi orang buta? Kesulitan apa saja yang harus dihadapi oleh mereka yang tidak bisa melihat? Untuk itu ia mencoba melakukan experiment, di mana ia menutup matanya selama tiga bulan. Hal pertama yang ia rasakan ialah kehilangan kemandiriannya, jangankan untuk jalan keluar untuk mengambil pakaian saja tidak bisa, di situlah ia baru bisa merasakan betapa menderitanya seseorang yang tidak bisa melihat. Pada saat akhir experiment, setelah ia bisa membuka mata dan melihatnya kembali, ucapan pertama yang ia ucapkan ialah: "Terima kasih Tuhan, bahwa Tuhan telah memberikan kepada saya kesempatan untuk bisa melihat semua ciptaan Tuhan!"
Di sisi lain ia telah bisa mendapatkan hikmah untuk bisa menilai sesuatu bukan hanya dari kulit luarnya saja, bukan dari bungkus atau mereknya saja. Apakah penting merk pakaian seperti Aigner, Boss, Christian Dior? Apakah penting mobil bergengsi seperti BMW, Mercedes? Apakah penting gereja yang indah? Apakah penting kosmetik pemoles wajah? Apakah penting untuk menilai seseorang dari warna kulit? Apakah penting menilai seseorang hanya dari wajah apakah ia bermata sipit, atau bermata biru ataukah ia botak? Apakah penting penampilan wajah maupun paras cantik? Apakah penting rumah dan kebun yang indah? Apakah penting untuk tinggal di daerah permukiman elit?
Untuk orang tunanetra semua ini sudah tidak mempunyai daya tarik lagi, ia tidak membutuhkan semuanya ini! Ia tidak akan tergoda lagi oleh segala macam merek dan segala macam barang yang indah-indah, sebab semuanya itu tidaklah penting bagi dia! Ia tidak lagi tertarik dari segi dekorasi atau bentuknya makanan, melainkan rasanya itu jauh lebih penting daripada dekorasinya. Ia tidak tertarik dan tidak membutuhkan penampilan luar! Maka dari itu saya yakin hidup kita akan jauh jauh lebih murah kalau mulai besok kita belanja atau membeli sesuatu tidak berdasarkan bungkus, maupun penampilan luarnya! Dan sayapun yakin kita akan mendapatkan lebih banyak kawan, kalau kita tidak menilai seseorang hanya dari segi bungkus dan penampilannya saja!
Ketika si Pulan dilahirkan ia masih bisa melihat sampai dengan usia 8 tahun, tetapi karena kena penyakit akhirnya ia menjadi buta total dan tidak bisa melihat lagi. Tentu Anda bisa membayangkan bagaimana perasaannya si Pulan kalau dengan seketika dunianya menjadi gelap gulita, seakan-akan layar tabir kehidupannya ditutup, sehingga ia tidak bisa melihat dan menikmati lagi keindahan alam ini. Ia menjalani sisa kehidupannya sebagai seorang tuna netra.
Walaupun demikian ia merasa beruntung, karena telah bisa mendapatkan pasangan hidup, seorang wanita yang tidak buta tetapi bersedia untuk dijadikan istrinya. Kenapa wanita ini memilih seorang tuna netra sebagai calon suami? Karena wajah wanita itu sendiri telah rusak kebakar, sehingga ia tidak bisa mendapatkan seorang suami, jangankan untuk mendapatkan jodoh, pergi keluar rumahpun ia sering sekali menjadi bahan ejekan dan tertawaan orang, bahkan anak kakaknya sendiri yang masih kecil merasa takut melihat wajahnya. Oleh sebab itulah ia mencari seorang suami yang tidak menilai dia dari segi wajahnya, ia mencari suami yang bisa mengasihi dia bukan berdasarkan dari segi penampilan luarnya.
Mereka berdua bisa hidup bahagia dengan penuh keharmonisan dan kasih sayang bahkan mereka telah dikaruniakan dua orang anak sehat. Pada suatu hari si Pulan pulang dengan perasaan riang gembira: "Mam, aku punya satu surprise yang sangat menyenangkan?" kata si Pulan, "Aku akan bisa melihat lagi, masa gelap hidup saya akan berakhir!" ucap si Pulan kembali. Bagi si Pulan ini merupakan hadiah yang terindah dan terbesar yang Tuhan akan berikan selama hidupnya.
Maklumlah karena hal inilah yang ia impi-impikan dan yang ia dambakan di dalam kehidupannya. Tiap hari si Pulan berdoa berkali-kali kepada Tuhan, dan memohon agar sekali saja di dalam hidupnya, walaupun hanya untuk beberapa detik sekalipun juga untuk bisa melihat wajah istri dan anak-anaknya yang tercinta.
Rupanya Tuhan telah mengabulkan doanya di mana dalam waktu yang dekat ini ia akan bisa melihat lagi seperti sediakala. Seorang dokter ahli mata dari Jerman, telah menyatakan kesediaannya untuk mengoperasi si Pulan, sehingga akhirnya ia bisa melihat lagi. Berdasarkan hasil pemeriksaannya ia menyatakan bahwa ia yakin bisa menolong si Pulan sehingga ia bisa melihat lagi. Dan minggu yang akan datang ia sudah bisa di operasi.
Apakah Anda bisa membayangkan, bagaimana perasaan si Pulan setelah 22 tahun buta, akhirnya ia akan bisa melihat lagi? Ia akan bisa melihat kembali, semua keindahan alam yang pernah ia lihat sebelumnya selama 8 tahun, bagaimana hijaunya rumput itu, bagaimana birunya langit. Ia akan bisa melihat dan menikmati lagi isi dunia ini dengan segala macam warna yang indah-indah, tetapi yang lebih penting dari segala-galanya ialah ia akan bisa melihat wajah istri dan anak-anaknya yang terkasih, yang belum pernah ia lihat selama hidupnya.
Apakah surprise ini menyenangkan istrinya? Di satu pihak ia merasa senang kalau suaminya bisa melihat kembali, tetapi di lain pihak ia merasa sangat takut sekali. Ia merasa takut, apakah kehidupan kekeluargaan mereka akan bisa tetap berjalan seperti sediakala dengan penuh kasih dan keharmonisan? Ia takut perkawinannya akan menjadi kandas, ia takut rumah tangganya akan menjadi hancur. Ia merasa takut, bagaimana kalau suaminya nanti melihat wajahnya yang buruk dan sudah rusak ini. Ia merasa takut suaminya tidak akan bisa dan mau mengasihinya lagi, bahkan ia takut ditinggal oleh suaminya, karena penampilan luarnya yang buruk dan rusak terbakar. Bahkan ia berdoa kepada Tuhan memohon pengampunan dosa, karena ia merasa bersalah, sebab ia tidak mampu berbagi rasa dan bisa turut merasakan perasaan gembira bersama suaminya. Ia merasa perasaan egoisnya terlalu besar, karena ia terlalu mengasihi suaminya.
Perasaan gembira bahwa suaminya akan bisa melihat kembali, telah ditutup oleh rasa takut tak terhingga. Apakah salah kalau ia sangat mengasihi suaminya? Apakah salah kalau ia merasa takut ditinggal oleh suaminya? Walaupun demikian ia tidak mau mengungkapkan perasaan ini kepada suaminya, ia tetap pendam di dalam hatinya.
Semakin mendekati hari H, di mana ia akan bisa melihat kembali, semakin senang perasaan si Pulan, bahkan kawan-kawan maupun tetangganya sekampung sudah mengetahui berita bahagia ini dan semuanya turut mengucapkan selamat dan turut menyatakan kebahagiaan mereka, hanya istrinya seorang semakin mendekati hari H, semakin cemas ia rasakan dan rasa takutnya pun semakin besar. Istrinya tetap tidak mau mengungkapkan perasaannya, karena ia tidak mau merusak kebahagiaan maupun harapan dari suaminya. Walaupun ia tidak mengucapkannya, tetapi hal ini terasakan sekali oleh suaminya, karena istrinya yang tadinya periang seolah-olah berubah menjadi semakin pendiam dan sering melamum.
Hari H pun tiba, sejak jam 4 pagi si Pulan sekeluarga telah bangun, karena bagi si Pulan hari ini adalah hari yang terindah di dalam kehidupannya. Dan juga seperti persyaratan dari dokter sejak kemarin ia sudah puasa tidak makan maupun minum lagi. Tepat jam 8.00 pagi bel bunyi rumah bunyi, rupanya supir taxi yang akan menjemput si Pulan telah tiba, si Pulan berjalan keluar untuk membukakan pintu, tetapi istrinya pergi ke kamar tidur untuk berdoa sambil menangis. Ia tidak mau dan tidak bisa pamit lagi dari suaminya, karena perasan takutnya sudah tidak tertahankan lagi.
Pada saat ia berlutut dan berdoa, sambil berlinang air matanya keluar, tiba-tiba ia merasakan belaian tangan yang membelai kepalanya dari belakang dengan penuh kasih sayang. Ternyata itu adalah tangan suaminya, ia berkata: "Mah, saya tidak jadi pergi, saya telah membatalkan jadwal operasinya, karena saya tidak jadi dan tidak akan mau di operasi lagi. Bagi saya kasih sayangmu ada jauh lebih indah dan lebih berharga daripada bisa melihat. Buat apa saya bisa melihat, kalau setelah itu hubungan dan keharmonisan hidup kita berdua menjadi rusak. Kasih sayangmu ada jauh lebih berharga dan lebih indah, daripada mata yang bisa melihat lagi. Biarlah saya tetap buta sampai dengan akhir ajal saya, yang penting kita bisa berkumpul dengan penuh kasih sayang untuk selama-lamanya!"
Karena kasih kepada istrinya ia rela berkorban. Ia rela untuk hidup sebagai seorang tuna netra untuk se-lama-lamanya, apakah kita bersedia dan mau berkorban untuk orang yang kita kasihi seperti cerita yang tersebut di atas?
Tidak semua orang tunatera ingin bisa melihat kembali seperti pengarang dari lagu "Blessed Assurance", di mana ia memberikan kesaksiannya dalam lagu tersebut. Fanny Crosby, yang telah membuat komposisi dari ribuan lagu, pada saat berusia 6 minggu ia menderita penyakit infeksi yang mengakibatkannya menjadi buta dan dalam usia 8 tahun, pada saat anak-anak lain sedang bermain di luar dengan cerianya, ia menulis puisi yang tercantum di bawah ini:
Oh, what a happy soul am I!
Although I cannot see,
I am resolved that in this world contented I shall be.
How many blessings I enjoy that other people don't.
To weep and sigh because I'm blind,
I cannot — and I won't!

Cinta Seorang Ibu
Alkisah di suatu desa ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu sering sekali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Adapun anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan banyak lagi yang membuat si ibu sering menangis meratapi nasibnya yang malang. Namun begitupun ibu tua itu selalu berdoa kepada Tuhan, "Tuhan tolong Kau sadarkan anakku yang ku sayangi, supaya ia tidak berbuat dosa lebih banyak lagi. Aku sudah tua dan aku ingin menyaksikan dia bertobat, sebelum aku mati."
Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya. Sudah sangat sering ia keluar masuk bui karena kejahatan yang dilakukannya.
Suatu hari ia kembali mencuri di sebuah rumah penduduk desa. Namun malang nasibnya akhirnya ia tertangkap oleh penduduk yang kebetulan lewat. Kemudian dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili sesuai dengan kebiasaan di kerajaan tersebut. Setelah ditimbang berdasarkan sudah seringnya ia mencuri, maka tanpa ampun lagi si anak tersebut dijatuhi hukuman pancung.
Pengumuman hukuman itu disebarkan ke seluruh desa. Hukuman pancung akan dilakukan keesokan harinya didepan rakyat desa dan kerajaan tepat pada saat lonceng gereja berdentang menandakan pukul enam pagi.
Berita hukuman itu sampai juga ke telinga si ibu. Dia menangis, meratapi anak yang sangat dikasihinya. Sembari berlutut dia berdoa kepada Tuhan. "Tuhan, ampunilah anak hamba. Biarlah hambaMu yang sudah tua renta ini yang menanggung dosa dan kesalahannya."
Dengan tertatih-tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan, tapi keputusan sudah bulat, si anak tetap harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur si ibu kembali ke rumah. Tidak berhenti dia berdoa supaya anaknya diampuni. Karena kelelahan dia tertidur dan bermimpi bertemu dengan Tuhan.
Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong untuk menyaksikan hukuman pancung tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya, dan si anak tadi sudah pasrah menantikan saat ajal menjemputnya. Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang ditentukan, lonceng gereja belum juga berdentang. Suasana mulai berisik. Sudah lima menit lewat dari waktunya. Akhirnya didatangi petugas yang membunyikan lonceng di gereja. Dia juga mengaku heran, karena sudah sedari tadi dia menarik lonceng tapi, suara dentangnya tidak ada. Ketika mereka sedang terheran-heran, tiba-tiba dari tali yang dipegangnya mengalir darah, darah tersebut datangnya dari atas, berasal dari tempat di mana lonceng diikat.
Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah itu. Tahukah Anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng besar itu ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang mengakibatkan lonceng tidak berbunyi, sebagai gantinya kepalanya yang terbentur ke dinding lonceng.
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan. Dia menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.
Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng tersebut serta memeluk besi di dalam lonceng, untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
Seorang pemuda sebentar lagi akan di-wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir dari jerih payah-nya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.
Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobilsport, selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya.
Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia yakin banget nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu. Dia pun berangan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya. Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.
Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan anaknya, dan betapa dia mencintai anaknya itu.
Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan ... bukan sebuah kunci!
Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan di balik kertas kado itu ia menemukan sebuah Alkitab yang bersampulkan kulit asli, di kulit itu terukir indah namanya dengan tinta emas. Pemuda itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, "Yaahh... Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah
belikan alkitab ini untukku?"
Lalu dia membanting Alkitab itu dan lari meninggalkan ayahnya. Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia berdiri mematung ditonton beribu pasang mata yang hadir saat itu.
Tahun demi tahun berlalu, sang anak telah menjadi seorang yang sukses, dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang yang terpandang.
Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi istri yang cantik dan anak-anak yang cerdas. Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa kasihnya pada anak itu.
Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.
Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya.
Saat melangkah masuk ke rumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal di situ. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap jelek terhadap ayahnya. Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka brankas ayahnya, dia menemukan Alkitab itu, masih terbungkus dengan kertas yang sama beberapa tahun yang lalu. Dengan airmata berlinang, dia lalu memungut Alkitab itu dan mulai membuka halamannya.
Di halaman pertama Alkitab itu, dia membaca tulisan tangan ayahnya, "Dan kamu yang jahat tahu memberikan yang baik kepada anakmu, bagaimana Bapa-mu yang di sorga akan memberikan apa yang kamu minta kepada-Nya?"
Selesai dia membaca tulisan itu, sesuatu jatuh dari bagian belakang Alkitab itu. Dia memungutnya ....
Sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia membuka halaman terakhir Alkitab itu, dan menemukan di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.
Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu.
Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok ke dalam bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga. Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk di samping mobil itu, air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang tak mungkin diobati.
HOW MANY TIMES DO WE MISS GOD'S BLESSINGS BECAUSE WE CAN'T SEE PAST OUR OWN DESIRES?


Suatu hari seorang teman saya pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan eman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang yang kesepian dalam hidupnya.
Ketika teman saya sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua tiba-tiba mata teman saya tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap ke depan dengan tatapan kosong. Lalu sang teman mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara. Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa menceritakan kisah hidupnya.
Si opa memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang:
Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya di mana kami bias tinggal di rumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus. Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi.
Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga. Tibalah di mana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukannya.
Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya.
Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung. Tapi apa yang saya dapatkan?
Setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.
Lalu saya tinggal di rumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita dalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya di manakah hati nurani mereka?
Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan? Setelah beberapa lama saya tinggal di sana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.
Sekarang sudah 2 tahun saya di sini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.
Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung di sini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat-sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.
Sejak itu teman saya selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali teman saya membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung. Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita.
Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian?

Bersama-Sama Kita Bisa
Bob Butler kehilangan kedua kakinya pada tahun 1965 akibat ledakan ranjau di Vietnam. Ia kembali ke negerinya sebagai pahlawan perang. Dua puluh tahun kemudian ia sekali lagi membuktikan kepahlawanan yang murni berasal dari lubuk hatinya.
Butler sedang bekerja di garasi rumahnya di sebuah kota kecil di Arizona pada suatu Hari dalam musim panas ketika ia mendengar jeritan seorang wanita dari salah satu rumah tetangganya. Ia menggelindingkan kursi rodanya ke rumah ini, tetapi semak-semak yang tinggi di rumah itu tidak memungkinkan kursi rodanya mencapai pintu belakang. Maka veteran itu keluar dari kursinya dan merangkak tanpa peduli debu dan semak yang harus dilewatinya.
"Aku harus sampai ke sana," ucapnya dalam hati. "Tak peduli bagaimanapun sulitnya."
Ketika Butler tiba di rumah itu, ia tahu bahwa jeritan itu datang dari arah kolam. Di sana seorang anak perempuan berusia kira-kira tiga tahun sedang terbenam di dalamnya. Anak itu lahir tanpa lengan, sehingga ketika ia jatuh ke dalam kolam ia tidak dapat berenang. Sang ibu hanya bisa berdiri mematung sambil menangisi putri kecilnya. Butler langsung menceburkan diri dan menyelam ke dalam dasar kolam lalu membawanya naik. Wajah anak bernama Stephanie itu sudah membiru, denyut nadinya tidak terasa dan ia tidak bernapas.
Butler segera berusaha melakukan pernafasan buatan untuk menghidupkannya kembali sementara ibunya menghubungi pemadam kebakaran melalui telepon. Ia diberitahu bahwa petugas kesehatan kebetulan sedang bertugas di tempat lain. Dengan putus asa, ia terisak-isak sambil memeluk pundak Butler.
Sementara terus melakukan pernafasan buatan, Butler dengan tenang meyakinkan sang ibu bahwa Stephanie akan selamat.
"Jangan cemas," katanya. "Saya menjadi tangannya untuk keluar dari kolam itu. Ia akan baik-baik saja. Sekarang saya akan menjadi paru-parunya. Bila bersama-sama kita pasti bisa."
Beberapa saat kemudian anak kecil itu mulai terbatuk-batuk, sadar kembali dan mulai menangis. Ketika mereka saling berpelukan dan bergembira bersama-sama, sang ibu bertanya kepada Butler tentang bagaimana ia yakin bahwa anaknya akan selamat.
"Ketika kaki saya remuk terkena ledakan di Vietnam, saya sedang sendirian di sebuah ladang," ceritanya kepada perempuan itu. "Tidak ada orang lain di sekitar situ yang bisa menolong kecuali seorang gadis Vietnam yang masih kecil. Sambil berjuang menyeretnya ke desa, gadis itu berbisik dalam bahasa Inggris patah-patah, 'Tidak apa-apa. Anda akan hidup. Saya akan menjadi kaki Anda. Bersama-sama kita pasti bisa.' "
"Ini kesempatan bagi saya untuk membalas yang pernah saya terima," katanya kepada ibu Stephanie.
Kita semua adalah malaikat-malaikat bersayap sebelah. Hanya bila saling membantu kita semua dapat terbang. (Luciano De Crescenzo)

Bersyukurlah
Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh karena itu aku selalu menyukai apapun yang aku dapatkan. Kata-kata di atas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting.
Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
Pertama
Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah Anda telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi Anda masih merasa kurang.
Pikiran Anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.
Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan, tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.
Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan disekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.
Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan men jadi lebih menyenangkan. Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.
Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.
Kedua
Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.
Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya. Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi rekan-rekan saya.
Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.
Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, ''Lulu, Lulu.''
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang ini.
Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh Lulu.''
Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus-menerus memukulkan kepalanya di tembok dan berteriak, ''Lulu, Lulu''.
''Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?'' tanyanya keheranan.
Dokter kemudian menjawab, ''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.''
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.
Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang.
Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''
Bersyukurlah!
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan .... Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu .... Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit... Di masa itulah kamu tumbuh…
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu... Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang...
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru... Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu..
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat.. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga...
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ... Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut...
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu....


Seekor tikus merasa hidupnya sangat tertekan karena takut pada kucing. Ia lalu menemui seorang penyihir sakti untuk meminta tolong.
Penyihir memenuhi keinginannya dan mengubah si tikus menjadi seekor kucing. Namun setelah menjadi kucing, kini ia begitu ketakutan pada anjing.
Kembali ia menemui penyihir sakti yang kemudian mengubahnya menjadi seekor anjing. Tak lama setelah menjadi anjing, sekarang ia merasa ketakutan pada singa.
Sekali lagi penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadi seekor singa. Apa yang terjadi? Kini ia sangat ketakutan pada pemburu.
Ia mendatangi lagi si penyihir sakti meminta agar diubah menjadi pemburu. Kali ini si penyihir sakti menolak keinginan itu sambil berkata, "Selama kau masih berhati tikus, tak peduli bagaimana pun bentukmu, kau tetaplah seekor tikus yang pengecut."
Ya..! Kita adalah apa yang ada di dalam hati kita. Bentuk luar, tingkah laku, dan lain-lain hanyalah tempelan yang dapat menyembunyikan "kita" yang sejati.

Hidup Murah, Kelihatan Kaya
 Ingin meraih gaya hidup yang lebih baik dari yang selama ini Anda jalani??????
Semua orang pasti mau! Pada kenyataannya banyak orang yang termasuk sosok dalam golongan hemat, bahkan cenderung pelit dan berhati-hati sekali menggunakan uang selain cenderung mentaati motto, "Live well, look rich and never let the world know how little you're really paid." ("Hidup baik, kelihatan kaya, dan jangan pernah biarakan seorangpun tahu seberapa minim Anda mengeluarkan uang"), sebuah filosofi ekselen yang bila disimpulkan sama dengan ungkapan, "Live cheap, look rich." ("Hidup murah, kelihatan kaya").
Kita selalu bermimpi memiliki banyak uang dan bagaimana menghabiskannya, begitu juga dengan Anda bukan? (Warga Amerika selalu menghabiskan sekitar US$25 miliar setiap tahunnya di tiket-tiket lotere, sebagai bagian dari mengejar impian gagal mereka). Namun individu yang menerapkan prinsip Live Cheap, Look Rich dalam hidupnya pasti mengetahui jika sebenarnya bukan seberapa banyak uang yang kita miliki, namun lebih cenderung pada bagaimana bisa tampak hidup mewah dengan uang yang kita miliki.
Mencari atau merasakan menjadi kaya adalah sebuah proses yang harus kita lakoni. "Hanya karena Anda tak memiliki ukuran dompet lebih tebal bukan berarti Anda tak bisa menikmati hidup mewah dan penuh kenikmatan,” tutur Shel Horowitz, pengarang "The Penny-Pinching Hedonist" dan pendiri situs FrugalFun.com. Di sinilah dasar bagaimana kita menggali kekayaan tanpa menghabiskan banyak uang kita.
Seni menjadi kaya
Salah satu pokok dari gaya hidup Live Cheap, Look Rich menuturkan jika kekayaan hanyalah sebagian kecil dari bingkai pemikiran kita misalnya tentang rekening bank Anda. Jadi mengawali belajar hidup kaya menuntut kita untuk berpikir berbeda dalam hidup ini.
Membeli yang klasik. Memang terdengar mahal dan mewah; karena sesuatu yang klasik selalu terbilang mahal. Namun dalam beberapa pembelian, menghabiskan uang lebih untuk beberapa barang yang tahan lama merupakan sebuah investasi bagi Anda. Ambil contoh cashmere (kain yang terbuat dari bahan wool halus), bisa Anda bayangkan berapa harganya, tapi berpikir jika kain cashmere lebih tahan lama dan kelihatan lebih berkelas dan classy jika dibandingkan dengan kain wool yang lain yang mungkin hanya tak bisa bertahan lama dalam beberapa tahun.
Begitu juga halnya dengan mobil, "Tahun ini aku memutuskan untuk membeli BMW keluaran lima tahun lalu,” tutur Sandy deNicolais, mantan editor kecantikan majalah Women's Day. "Sebuah harga yang sama dengan mobil Honda keluaran terbaru, namun lima tahun ke depan Honda tak akan berharga sebanding dengan BMW. BMW selalu bertahan di pasaran dengan kualitas tertinggi dan lebih bergaya."
Travel creatively. Menelaah dari sudut pandang wanita-wanita berpandangan liberal bermode pada akademi seni, orang kaya selalu datang dari sebuah negeri dongeng yang jauh, namun Anda bisa menjadikannya nyata dengan menggunakan sedikit kecerdikan yang Anda miliki.
Misalnya dengan mengunjungi situs Luxury Link, sebuah situs lelang perjalanan berkelas, salah satu yang telah dicoba teman saat dia berlibur ke di Little Dix Bay, kepulauan British Virgin selama lima malam hanya mengeluarkan US$900. Memang belum termasuk pajak airfare, namun dia dan kekasihnya tak perlu mengeluarkan uang sepeserpun sesudahnya. Atau jika Anda ingin bepergian hanya dalam waktu beberapa menit Anda bisa mengunjungi web site Smarter Living yang menawarkan harga yang lebih miring. Seorang temanku lagi Horowitz menuturkan jika dia dan anak perempuannya hanya menghabiskan US$50 untuk menginap selama 12 malam di Wales tahun lalu, mereka sangat berterima kasih dengan layanan SERVAS host.
Menjadi sukarelawan Banyak yayasan amal selalu membutuhkan jasa seorang sukarelawan dan yayasan-yayasan amal selalu bertemu dan berurusan dengan orang-orang kaya dan terkenal. Atau Anda bisa menjadi salah satu pengurus atau sukarelawan di teater-teater lokal maupun organisasi-organisasi yang bergerak di bidang seni sehingga jika kapanpun ada pagelaran seni maupun event-event berkelas Anda tak perlu mengeluarkan sepeserpun uang untuk menghadirinya.
Tampil kaya. Mungkin jauh lebih mudah untuk belajar berlaku sopan dan bertutur manis saat bergaul dengan orang-orang dari kalangan berkelas dan kaya daripada harus kembali dan mengubah latar belakang Anda saat Anda dibesarkan. Beberapa point yang bisa Anda cermati untuk tampil berkelas seperti yang dituturkan oleh Jill Spiegel penulis Flirting for Success: The Art of Building Rapport.
·         Selalu tampil rapi. Perhatikan kebersihan dan kerapian rambut, kuku dan sepatu Anda.
·         Bersikap ramahlah pada setiap orang yang Anda jumpai. Bertutur kata sopan dan tenang menurut Spiegel. Yang berpatokan pada pepatah kuno: "Rich people are too well-bred to be rude."
·         Jangan membahas tentang uang. Orang kaya tak pernah memikirkan maupun menyebutkan berapa banyak mereka menghabiskan uang untuk sebuah barang dan mereka cenderung tak peduli dengan hal itu.
Hapus kemiskinan dari hidup Anda. Ajaran Feng Shui yakin jika menaruh tanaman pada suatu tempat dan sebuah cermin di sisi yang lain akan mendatangkan kemakmuran. Namun dari sudut pandang membersihkan semua yang berantakan dalam hidup atau membenahi diri Anda, menata perabot agar terlihat selaras tak hanya membuat kita merasa nyaman namun juga membuat kita sadar jika ujung meja kita telah patah dan tirai lampu membutuhkan tirai yang baru, bahkan mungkin Anda sadar jika sudah waktunya Anda mengganti lemari es Anda.
Dengan kata lain, memperhatikan semua bagian Anda bisa melihat kemiskinan telah merayap di kehidupan Anda dan mulai berpikir jika sudah waktunya Anda melakukan pembenahan. Hidup makmur tak harus selalu membeli baru semua perabot, Anda bisa menghilangkan noda di karpet Anda, memberi minyak pintu yang macet, dan Anda bisa menikmati kediaman Anda yang terasa lebih nyaman dari sebelumnya tanpa mengeluarkan banyak uang.
Jangan pernah membayar retail (eceran). Berapapun banyak diskon yang ditawarkan sangat menggelikan jika Anda harus membayar penuh barang yang Anda beli. Anda bisa meniru editor Vogue Anna Wintour yang berbelanja di Target, yang menawarkan pakaian-pakaian trendi dengan harga miring karya desainer Isaac Mizrahi.
Cara lain untuk membuat penuh isi lemari pakaian Anda: beli di gerai yang menawarkan "secondhand." Christine Sparta penulis lepas di New Jersey membeli
gaun Christian Dior hanya dengan harga US$58.
Jelajahi situs. "Saat aku melihat sepasang sepatu yang dipajang di Bloomingdales," tutur deNicolais, aku tahu jika aku bisa mendapatkan sepatu yang sama dan hanya seharga US$50 atau US$60b di SHOEbuy.com. Aku lebih suka mengunjungi situs retail online favoritku dibanding jika aku harus membeli secara langsung, karena aku bisa menawar harga barang yang aku inginkan dengan para retailer.
Cermati waktu Anda melakukan pembelian. Jalinan national retail seperti Banana Republic, Ann Taylor dan retail lainnya memiliki siklus barang dagangan selama enam sampai 8 minggu. Namun setelah empat minggu mereka akan membanting harga dagangan mereka atau dengan kata lain, jalinan dagang multi level tersebut akan berotasi dengan harga diskon per itemnya. Selalu cermat dan teliti siklus tersebut untuk mendapat harga diskon tersebut.
Belajar bersosialisasi. Menjadi bagian dari masyarakat tanpa harus menjadi penyokong dana. Selalu mengikuti even-even amal (biasanya yayasan amal selalu mengiklankan even amal mereka di koran-koran lokal maupun di agenda aktifitas online mereka. Ini saatnya Anda bergabung dengan mereka. Misalnya menghadiri Lauri Strauss Leukemia Foundation, yang dihadiri Liza Minelli atau acara amal yang digelar New York Pops di Carnegie Hall dengan harga tiket mulai US$15.
Buat tawaran untuk barang-barang mewah. Setiap balai lelang bahkan seperti Christie's or Sotheby's pasti menawarkan banyak barang unik untuk hunian Anda, bahkan terbuka untuk publik melihat barang-barang lelangan. Mungkin Anda tak ingin membeli footstools (penunjang kaki) bergaya Italian Renaissance, namun terkadang balai lelang menawarkan barang-barang mewah klasik dengan harga mulai US$700, ujar Michel Witmer, seorang sejarawan dan dosen di New York. "Balai lelang adalah pusat barang-barang bermutu dan berkelas dengan harga bersaing, sebuah cara mudah melengkapi perabot rumah Anda tanpa harus menguras kantong Anda."
Menikahlah, tapi jangan memiliki anak. Menurut Andrew Oswald, seorang pakar ekonomi dari University of Warwick, Inggris menuturkan: uang, kebahagiaan, pernikahan menambah kebahagiaan yang nilainya sebanding dengan US$100.000 pendapatan rumah tangga Anda. Oswald menyatakan jika memiliki anak tak akan mengubah kebahagiaan seseorang dalam satu sisi atau lainnya, terlebih lagi kehadiran seorang anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Selain itu kecenderungan orang-orang kaya selalu menjauhkan anak-anak dari hidup mereka dengan menyekolahkan mereka di sekolah berasrama, namun Anda bisa menentang hal tersebut jika Anda memang ingin mendapat hasil yang terbaik alam menerapkan prinsip Live Cheap, Look Rich, yaitu kehadiran seorang anak bukan prioritas utama dalam perkawinan Anda. (benny souripet)

Inti Semua Kebijaksanaan
Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan.
Raja, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, "Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaskanlah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu."
Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid.
"Itu masih terlalu banyak,” kata sang raja.
"Saya sudah berusia tujuhpuluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah."
Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan dunia itu ke dalam hanya satu buku. Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya.
Maka pemimpin kelompok mahaguru itu pun memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan tadi ke dalam hanya satu pernyataan:
"Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah kasih."
( Benny.Souripet_Putra Ambon )

Dari ruang kerjanya, di sebuah gedung perkantoran yang megah, seorang pengusaha menertawakan kaca jendela pesaingnya yang berada di seberang kantornya.
Katanya, "Jendelanya pasti adalah jendela yang paling kotor di kota ini," ejeknya pada setiap orang yang datang menemuinya.
Suatu hari seorang bijak mampir ke kantornya. Seperti biasa, pengusaha ini menunjuk ke seberang kantornya, ke arah kantor pesainngnya, dan berkata, "Lihat betapa kotor jendela pesaingku itu."
Orang bijak ini tersenyum lalu menyarankan pada pengusaha ini untuk membersihkan kaca jendelanya terlebih dahulu. Pengusaha ini pun memenuhi saran dari si orang bijak.
Sesaat setelah kaca jendelanya dibersihkan ia berkomentar, "Betapa mengherankan, begitu aku membersihkan kaca jendelaku, pesaingku ternyata juga membersihkan kaca jendelanya. Kaca jendelanya kini tampak bersih."
Sesuatu yang tampak kotor mungkin disebabkan oleh pandangan kita sendiri yang buram....
(Benny Souripet)
Rote, 29 September 2010

2 komentar: